Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Metode Pendidikan Karakter Pada Setiap Peserta Didik

Pendidikan adalah susunan proses yang berasal dari pendidik (guru), untuk mengubah seorang peserta didik (murid), agar berubah dan mampu melebihi dari perubahan tersebut secara terencana. 
Penerapan Metode Pendidikan Karakter Pada Setiap Peserta Didik

Menurut H. Horne, pendidikan adalah suatu proses yang terjadi secara dinamis (terus-menerus), dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi mahluk, terutama manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar terhadap tuhan, seperti termanifestasi dari alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemanusiaan.

Sedangkan istilah karakter sendiri diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan setiap individu, seperti akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.  Namun, selama ini para guru mengajarkan pendidikan karakter hanya seputar teori dan konsep, belum sampai ke ranah metodologi dan aplikasinya di dalam kehidupan. 

Seharusnya untuk mendapatkan hasil yang dituju, dalam setiap proses pembelajaran harus mencakup aspek konsep (hakikat), teori (syari’at), metode (tarikat), dan proses pengaplikasian dari ketiga unsur tersebut (makrifat). 

Dengan ini, para peserta didik akan mampu memahami secara jelas dan kompherensif tentang beberapa teori yang diberikan guru. Disamping itu, karakter-karakter yang lemah mulai berkembang pesat di setiap individu para peserta didik. 

Karakter lemah itulah yang sudah mendarah daging dan membatu. Ironisnya, karakter ini sudah dianggap sifat alamiah biasa yang akan bersemayam di pikiran mereka, yang seharusnya dihilangkan jauh-jauh. 



Maka dari itu, untuk mengetahui jawabannya kita harus menentukan secara definitif melalui beberapa sumber dan fakta-fakta yang dapat dipercaya. 

Penerapan konsep pendidikan karakter bisa ditangani dengan kesepakatan mengenai karakter apa saja yang harus diterapkan kepada setiap peserta didik sesuai dengan sifat alamiah mereka masing-masing. Kemudian membangun pemahaman bahwa sekolah ingin membudayakan karakter positif untuk seluruh warga sekolah, dengan diimbangi rencana menyeluruh untuk mengintensifkan pencapaian pengembangan dan pembelajaran di seluruh kurikulum secara terus menerus. 

Selain itu, yang tidak kalah penting bahwa keberhasilan penerapan pendidikan karakter adalah disaat mayoritas para peserta didik mampu memahami konsep teori, metode, dan aplikasinya. 

Setelah mereka mampu memahami semua itu secara menyeluruh, maka proses pengaplikasian dan penerapan pendidikan karakter ini bisa dilangsungkan dengan baik atau secara kompherensif. 

Walaupun sebagian kecil para peserta didik masih belum memahaminya, maka dengan mayoritas tersebut bisa membuat golongan kecil terserap secara dinamis meskipun dengan jumlah siswa yang minim. Sehingga keseluruhan hasil akan menjadi akhir yang memuaskan apabila semua pihak antara pendidik dan peserta didik menjalankan semua unsur itu secara konsisten. 

Jadi, keberhasilan suatu tujuan para pendidik dan sekolah dalam memberikan asupan pendidikan karakter ini dapat dilihat dari cara dan langkah yang diberikan oleh para pendidik kepada para asuhannya. 

Pendidik hanya perlu memberikan konsep (hakikat), teori (syari’at), metode (tarikat), dan proses pengaplikasian dari ketiga unsur tersebut (makrifat).Sehingga para peserta didik bisa mengaplikasikan pendidikan karakter ini sesuai dengan Sifat alamiahnya masing-masing, secara tenang dan tidak terpaksa dalam menyelesaikan masalah karakter mereka masing-masing.

Penulis:
Hofaf Dinan Anaza (SMA IT Al Falah)


2 komentar untuk "Penerapan Metode Pendidikan Karakter Pada Setiap Peserta Didik"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terimakasih, sangat bermanfaat bagi para guru di sekolah.

    Salam hangat,


    dasarGuru

    BalasHapus