iPusnas dan Upaya Peningkatan Minat Baca di Indonesia
Sudahkah kamu membaca buku hari ini?
Membaca adalah aktivitas yang menyenangkan, juga bisa menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian orang. Dilansir dari Kompas.com, rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit. Selama setahun, jumlah rata-rata buku yang ditamatkan hanya 5-9 buku. [1]
Menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Najwa Shihab, minat baca masyarakat Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara yang mengikuti survei. Hasil survei tersebut berasal dari studi Most Littered Nation In the World pada 2016 lalu.
Dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang benar-benar serius dalam membaca buku. Sangat memprihatinkan bukan? Inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia masih gampang percaya hoax karena tingkat literasinya masih sangat rendah.
Padahal, saat ini, buku-buku semakin mudah untuk di akses, apalagi sudah banyak tersedia versi digital. Maka dari itu, tidak punya uang untuk membeli buku bukanlah alasan bagi kita untuk tidak membaca buku.
Selain itu, alasan jauh dari perpustakaan kini adalah hal yang basi. Kamu bisa mengakses koleksi perpustakaan nasional cukup dari rumah, tanpa harus datang ke perpustakaan dan tanpa biaya tambahan.
Kamu hanya perlu internet dari smartphone yang kamu miliki untuk mengunduh dan memasang aplikasi iPusnas. Sudah tahu apa itu aplikasi iPusnas?
Bagi yang belum tahu, iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital (ePustaka) yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. iPusnas sendiri diluncurkan pada 16 Agustus 2016 lalu. [2]
Oke, kita telah berkenalan dengan iPusnas, sekarang saatnya bagi kamu untuk mengunduh aplikasi tersebut. Bagi pengguna smartphone, kamu bisa mengunduh aplikasi iPusnas melalui Google Playstore atau Appstore (untuk pengguna iOS).
Apabila kamu ingin mengunduhnya untuk versi PC, berikut ini saya berikan tautan unduhannya.
Download Aplikasi iPusnas Versi PC
Smartphone yang kamu punya seharusnya juga membuatmu menjadi Smart People salah satunya ya dengan membaca buku melalui aplikasi iPusnas ini.
Lanjut, jika aplikasi iPusnas sudah terpasang, kamu perlu mendaftarkan diri melalui akun Facebook atau Email. Setelah itu, kamu bisa mencari koleksi buku yang ada dalam aplikasi tersebut.
Ada ribuan buku disana dari berbagai kategori baik itu fiksi, non-fiksi, buku pelajaran, biografi, pendidikan, agama, sosial budaya, komputer dan internet, olahraga, bahasa, dan masih banyak lagi. Gunakan "fitur pencarian" untuk mempermudah menemukan buku yang kamu inginkan.
Silakan pinjam buku yang ingin kamu baca, pastikan stoknya tersedia. Maksimal buku yang bisa dipinjam adalah 3 buah dan akan disimpan di "rak buku". Selesai membaca, jangan lupa untuk dikembalikan karena masih banyak orang lain yang ingin meminjam buku yang kamu baca tersebut.
Selain itu, jangan lupa memberikan komentar, ulasan, sinopsis atau rekomendasi karena akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain. Manfaatkan fitur "catatan" untuk menyimpan quotes atau kata-kata atau tulisan yang menurutmu penting.
Oh ya, untuk terhubung dengan para pembaca, kamu bisa menggunakan fitur "pertemanan" dan "chat" agar bisa berdiskusi. Kurang apalagi coba, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari aplikasi iPusnas ini, kamu dapat pengetahuan baru dan juga teman baru,serta pacar baru.
Dilansir dari Tirto.id, berdasarkan data Pusat Data dan Statistik Kemendikbud tahun 2015, angka buta huruf di Indonesia masih tinggi yang jumlahnya mencapai 5.984.075 orang. Ini tersebar di enam provinsi meliputi Jawa Timur 1.258.184 orang, Jawa Tengah 943.683 orang, Papua 584.441 orang, Sulawesi Selatan 375.221 orang, Nusa Tenggara Barat 315.258 orang.[3]
Selain itu, menurut survei yang dilakukan PISA (The Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa 55% penduduk Indonesia mengalami "buta huruf fungsional". "Buta huruf fungsional" bukan berarti tidak mampu membaca, akan tetapi sebanyak 55% penduduk Indonesia mampu membaca, tetapi punya kesulitan memahami apa yang dibacanya.[4]
Nah, untuk mengatasi hal di atas, jangan dijadikan alasan karena sulitnya memahami apa yang dibaca dalam buku, sehingga kita berhenti membaca buku tersebut. Justru dengan mengetahui ini, kita menjadi termotivasi untuk semakin banyak membaca buku sehingga sedikit demi sedikit dapat memahami apa pesan yang disampaikan dalam setiap buku yang kamu baca.
Terakhir, jangan lupa membaca buku, membaca adalah melawan. Cintai otakmu, baca buku tiap hari (Berdikari Book)
Referensi:
[1] Mohammad Nadlir. 2018. Per Hari, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Baca Buku Kurang dari Sejam. Diakses dari Kompas.com pada 17 Februari 2019.
[2] Himam Miladi. 2018. iPusnas, Perpustakaan Digital yang Jadi Surga bagi Pecinta Buku. Diakses dari kompasiana.com pada 17 Februari 2019.
[3] Tony Firman. 2016. Literasi Indonesia yang Belum Merdeka. Diakses dari Tirto.id pada 17 Februari 2019.
[4] Frendy Kurniawan. 2018. Benarkah Klaim Prabowo 55% Rakyat Indonesia Buta Huruf Fungsional. Diakses dari Tirto.id pada 17 Februari 2019.
Penulis: Dzikri Khasnudin
Baca artikel menarik lainnya:
1. Menghormati Guru, Kepada Pemangku Kebijakan
2. Media dan Konglomerat Digital di Indonesia
Membaca adalah aktivitas yang menyenangkan, juga bisa menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian orang. Dilansir dari Kompas.com, rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit. Selama setahun, jumlah rata-rata buku yang ditamatkan hanya 5-9 buku. [1]
Menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Najwa Shihab, minat baca masyarakat Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara yang mengikuti survei. Hasil survei tersebut berasal dari studi Most Littered Nation In the World pada 2016 lalu.
Dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang benar-benar serius dalam membaca buku. Sangat memprihatinkan bukan? Inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia masih gampang percaya hoax karena tingkat literasinya masih sangat rendah.
![]() |
Koleksi Buku iPusnas |
Padahal, saat ini, buku-buku semakin mudah untuk di akses, apalagi sudah banyak tersedia versi digital. Maka dari itu, tidak punya uang untuk membeli buku bukanlah alasan bagi kita untuk tidak membaca buku.
Selain itu, alasan jauh dari perpustakaan kini adalah hal yang basi. Kamu bisa mengakses koleksi perpustakaan nasional cukup dari rumah, tanpa harus datang ke perpustakaan dan tanpa biaya tambahan.
Kamu hanya perlu internet dari smartphone yang kamu miliki untuk mengunduh dan memasang aplikasi iPusnas. Sudah tahu apa itu aplikasi iPusnas?
Bagi yang belum tahu, iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital (ePustaka) yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. iPusnas sendiri diluncurkan pada 16 Agustus 2016 lalu. [2]
Oke, kita telah berkenalan dengan iPusnas, sekarang saatnya bagi kamu untuk mengunduh aplikasi tersebut. Bagi pengguna smartphone, kamu bisa mengunduh aplikasi iPusnas melalui Google Playstore atau Appstore (untuk pengguna iOS).
Apabila kamu ingin mengunduhnya untuk versi PC, berikut ini saya berikan tautan unduhannya.
Download Aplikasi iPusnas Versi PC
Smartphone yang kamu punya seharusnya juga membuatmu menjadi Smart People salah satunya ya dengan membaca buku melalui aplikasi iPusnas ini.
Lanjut, jika aplikasi iPusnas sudah terpasang, kamu perlu mendaftarkan diri melalui akun Facebook atau Email. Setelah itu, kamu bisa mencari koleksi buku yang ada dalam aplikasi tersebut.
Ada ribuan buku disana dari berbagai kategori baik itu fiksi, non-fiksi, buku pelajaran, biografi, pendidikan, agama, sosial budaya, komputer dan internet, olahraga, bahasa, dan masih banyak lagi. Gunakan "fitur pencarian" untuk mempermudah menemukan buku yang kamu inginkan.
Silakan pinjam buku yang ingin kamu baca, pastikan stoknya tersedia. Maksimal buku yang bisa dipinjam adalah 3 buah dan akan disimpan di "rak buku". Selesai membaca, jangan lupa untuk dikembalikan karena masih banyak orang lain yang ingin meminjam buku yang kamu baca tersebut.
Selain itu, jangan lupa memberikan komentar, ulasan, sinopsis atau rekomendasi karena akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain. Manfaatkan fitur "catatan" untuk menyimpan quotes atau kata-kata atau tulisan yang menurutmu penting.
Oh ya, untuk terhubung dengan para pembaca, kamu bisa menggunakan fitur "pertemanan" dan "chat" agar bisa berdiskusi. Kurang apalagi coba, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari aplikasi iPusnas ini, kamu dapat pengetahuan baru dan juga teman baru,
Baca juga: Fenomena Brain Drain di Indonesia
Semoga adanya aplikasi iPusnas dapat menggeliatkan kembali minat baca yang masih sangat rendah di Indonesia. Mari menjadi bagian dalam perubahan untuk mengurangi angka buta huruf di Indonesia yang ternyata masih tinggi.Dilansir dari Tirto.id, berdasarkan data Pusat Data dan Statistik Kemendikbud tahun 2015, angka buta huruf di Indonesia masih tinggi yang jumlahnya mencapai 5.984.075 orang. Ini tersebar di enam provinsi meliputi Jawa Timur 1.258.184 orang, Jawa Tengah 943.683 orang, Papua 584.441 orang, Sulawesi Selatan 375.221 orang, Nusa Tenggara Barat 315.258 orang.[3]
Selain itu, menurut survei yang dilakukan PISA (The Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa 55% penduduk Indonesia mengalami "buta huruf fungsional". "Buta huruf fungsional" bukan berarti tidak mampu membaca, akan tetapi sebanyak 55% penduduk Indonesia mampu membaca, tetapi punya kesulitan memahami apa yang dibacanya.[4]
Nah, untuk mengatasi hal di atas, jangan dijadikan alasan karena sulitnya memahami apa yang dibaca dalam buku, sehingga kita berhenti membaca buku tersebut. Justru dengan mengetahui ini, kita menjadi termotivasi untuk semakin banyak membaca buku sehingga sedikit demi sedikit dapat memahami apa pesan yang disampaikan dalam setiap buku yang kamu baca.
Terakhir, jangan lupa membaca buku, membaca adalah melawan. Cintai otakmu, baca buku tiap hari (Berdikari Book)
Referensi:
[1] Mohammad Nadlir. 2018. Per Hari, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Baca Buku Kurang dari Sejam. Diakses dari Kompas.com pada 17 Februari 2019.
[2] Himam Miladi. 2018. iPusnas, Perpustakaan Digital yang Jadi Surga bagi Pecinta Buku. Diakses dari kompasiana.com pada 17 Februari 2019.
[3] Tony Firman. 2016. Literasi Indonesia yang Belum Merdeka. Diakses dari Tirto.id pada 17 Februari 2019.
[4] Frendy Kurniawan. 2018. Benarkah Klaim Prabowo 55% Rakyat Indonesia Buta Huruf Fungsional. Diakses dari Tirto.id pada 17 Februari 2019.
Penulis: Dzikri Khasnudin
Baca artikel menarik lainnya:
1. Menghormati Guru, Kepada Pemangku Kebijakan
2. Media dan Konglomerat Digital di Indonesia
Posting Komentar untuk "iPusnas dan Upaya Peningkatan Minat Baca di Indonesia"