Orangtua Sering Menyuruh, Berterima Kasihlah
Pada hakikatnya semua orangtua sangat menyayangi buah hatinya, hanya saja bentuk kasih sayang orang tua pada buah hatinya berbeda-beda.
Ada orang tua yang membiarkan anaknya, tanpa membuat rasa capek hinggap dalam diri anaknya dan ada pula orang tua yang selalu melatih anaknya dengan cara memberi berbagai perintah. Hal itu sungguh akan mempengaruhi masa depan anaknya.
Setiap hari orang tua selalu memberi beragam perintah kepada kita.
Kadang di tengah kesibukan, kita suka menunda perintahnya atau bahkan tidak menurutinya. Kita juga menerima perintah tersebut kadang dengan hati ikhlas dan kadang merasa keberatan. Padahal selama perintah orang tua dalam kebaikan dan bukan maksiat, maka kita sebagai anak wajib menuruti perintah tersebut.
Ingatlah! Selama mereka masih hidup, berbakti dan berbuat baik pada mereka merupakan jalan termudah menuju surga.
Dari dulu orang tua telah berjuang tanpa lelah untuk kita, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan hingga kini kita mengenali dunia.
Kini kita bisa meminum air kelapa, itu karena orang tua telah menanam pohon kelapa. Sungguh orang tua adalah pahlawan dalam hidup kita. Kita harus ingat dan sadar atas semua pengorbanan dan perjuangan orang tua demi kebahagiaan kita.
Sebagai seorang anak yang telah dibesarkan orang tua dengan penuh kasih sayang, maka sudah sepatutnya kita membantu orang tua kita sesuai kemampuan dan mendo'akan kebaikan bagi mereka. Jangan sampai perjuangan mereka kita balas dengan kekecewaan baginya.
Seberapa hormat dan patuhkah kita kepada orang tua?
Mungkin kata tersebut bukanlah kata yang mesti ditanyakan, karena rasa hormat dan patuh padanya itu merupakan sebuah kewajiban bagi seorang anak. Namun, nyatanya pada zaman ini, istilah hormat kepada orang tua mulai berkurang.
Anak zaman sekarang banyak yang tidak berbakti pada orang tua dan mulai berlaku tidak sopan kepada mereka. Kebanyakan anak mempunyai pendengaran yang tidak peka pada perkataan orang tua sehingga mempunyai istilah " Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri."
Tidak sedikit anak yang membangkang perintah orang tua dan menyakiti hatinya. Sungguh perbuatan tercela dan termasuk ke dalam golongan anak durhaka.
Orang tua sering menyuruh kita mengerjakan berbagai tugas rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, memasak, dan pekerjaan lainnya, itu merupakan pendidikan yang orang tua tanamkan pada diri kita.
Ada anak yang bertanya, "kenapa orang tua selalu menyuruh saya?"
Jawabannya, karena orang tua sayang pada diri kita. Orang tua yang sering menyuruh itu kasih sayangnya sangat besar pada kita.
Lain lagi dengan orang tua yang membiarkan anaknya senang, kasih sayang orang tua tersebut perlu dipertanyakan.
Dengan orang tua yang selalu menyuruh mengerjakan berbagai pekerjaan pada kita, membuat kita terlatih dan akan terbiasa dalam mengerjakannya.
Berbeda dengan anak yang tak biasa disuruh oleh orang tuanya, jika nanti di saat dia harus mengerjakan, dia pasti butuh pembelajaran dulu.
Seorang anak tidak boleh menampakan keengganan atau keberatan terhadap orang tua yang menyuruh. Karena hal itu merupakan tindakan yang dapat menyakiti hati orang tua . Seharusnya kita berkata lembut dan sopan pada mereka.
Walau kini saya tinggal tak bersama orang tua, tapi saya tetap semangat dan bersyukur. Karena dengan ini saya bisa mandiri dan lebih dewasa.
Kita hidup tidak akan selamanya bersama orang tua. Akan tiba saatnya kita berpisah dengan orang tua. Kita akan menjalani kehidupan baru. Kehidupan keluarga, ya itulah kehidupan yang akan kita alami.
Kita yang sedari kecil sudah dilatih mengerjakan berbagai pekerjaan akan terbiasa di kala kehidupan nanti. Itulah tanda kasih sayang orang tua kepada kita.
Oleh sebab itu, di kala orang tua tidak menyuruh, kita harus punya inisiatif sendiri untuk menggerakannya. Jangan sampai kita hidup seperti boneka yang hanya terdiam dan berpangku tangan kepada orang lain.
Bergerak! Bergerak! Bergerak!
Saya menegaskan kembali, di saat orang tua sering menyuruh, kita tidak perlu kesal pada mereka. Tetapi kita harus bersyukur dan berterima kasih pada mereka. Berkat didikan mereka, kita menjadi terlatih dan siap menjalani kehidupan selanjutnya. Orang tua menyuruh kita, berterima kasihlah dan berikan senyuman manis untuknya.
Penulis: Atin Supartini
Ada orang tua yang membiarkan anaknya, tanpa membuat rasa capek hinggap dalam diri anaknya dan ada pula orang tua yang selalu melatih anaknya dengan cara memberi berbagai perintah. Hal itu sungguh akan mempengaruhi masa depan anaknya.

Setiap hari orang tua selalu memberi beragam perintah kepada kita.
Kadang di tengah kesibukan, kita suka menunda perintahnya atau bahkan tidak menurutinya. Kita juga menerima perintah tersebut kadang dengan hati ikhlas dan kadang merasa keberatan. Padahal selama perintah orang tua dalam kebaikan dan bukan maksiat, maka kita sebagai anak wajib menuruti perintah tersebut.
Ingatlah! Selama mereka masih hidup, berbakti dan berbuat baik pada mereka merupakan jalan termudah menuju surga.
Dari dulu orang tua telah berjuang tanpa lelah untuk kita, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan hingga kini kita mengenali dunia.
Kini kita bisa meminum air kelapa, itu karena orang tua telah menanam pohon kelapa. Sungguh orang tua adalah pahlawan dalam hidup kita. Kita harus ingat dan sadar atas semua pengorbanan dan perjuangan orang tua demi kebahagiaan kita.
Sebagai seorang anak yang telah dibesarkan orang tua dengan penuh kasih sayang, maka sudah sepatutnya kita membantu orang tua kita sesuai kemampuan dan mendo'akan kebaikan bagi mereka. Jangan sampai perjuangan mereka kita balas dengan kekecewaan baginya.
Seberapa hormat dan patuhkah kita kepada orang tua?
Mungkin kata tersebut bukanlah kata yang mesti ditanyakan, karena rasa hormat dan patuh padanya itu merupakan sebuah kewajiban bagi seorang anak. Namun, nyatanya pada zaman ini, istilah hormat kepada orang tua mulai berkurang.
Anak zaman sekarang banyak yang tidak berbakti pada orang tua dan mulai berlaku tidak sopan kepada mereka. Kebanyakan anak mempunyai pendengaran yang tidak peka pada perkataan orang tua sehingga mempunyai istilah " Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri."
Tidak sedikit anak yang membangkang perintah orang tua dan menyakiti hatinya. Sungguh perbuatan tercela dan termasuk ke dalam golongan anak durhaka.
Orang tua sering menyuruh kita mengerjakan berbagai tugas rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, memasak, dan pekerjaan lainnya, itu merupakan pendidikan yang orang tua tanamkan pada diri kita.
Ada anak yang bertanya, "kenapa orang tua selalu menyuruh saya?"
Jawabannya, karena orang tua sayang pada diri kita. Orang tua yang sering menyuruh itu kasih sayangnya sangat besar pada kita.
Lain lagi dengan orang tua yang membiarkan anaknya senang, kasih sayang orang tua tersebut perlu dipertanyakan.
Dengan orang tua yang selalu menyuruh mengerjakan berbagai pekerjaan pada kita, membuat kita terlatih dan akan terbiasa dalam mengerjakannya.
Berbeda dengan anak yang tak biasa disuruh oleh orang tuanya, jika nanti di saat dia harus mengerjakan, dia pasti butuh pembelajaran dulu.
Seorang anak tidak boleh menampakan keengganan atau keberatan terhadap orang tua yang menyuruh. Karena hal itu merupakan tindakan yang dapat menyakiti hati orang tua . Seharusnya kita berkata lembut dan sopan pada mereka.
Baca juga: Sukses Tanpa Pacaran
Kita sebagai anak yang suka atau selalu disuruh oleh orang tua, sepatutnya kita bersyukur dan berterima kasih pada mereka. Itu tandanya mereka sayang pada kita. Mereka ingin anaknya mandiri dan siap menghadapi kehidupan selanjutnya.Walau kini saya tinggal tak bersama orang tua, tapi saya tetap semangat dan bersyukur. Karena dengan ini saya bisa mandiri dan lebih dewasa.
Kita hidup tidak akan selamanya bersama orang tua. Akan tiba saatnya kita berpisah dengan orang tua. Kita akan menjalani kehidupan baru. Kehidupan keluarga, ya itulah kehidupan yang akan kita alami.
Kita yang sedari kecil sudah dilatih mengerjakan berbagai pekerjaan akan terbiasa di kala kehidupan nanti. Itulah tanda kasih sayang orang tua kepada kita.
Oleh sebab itu, di kala orang tua tidak menyuruh, kita harus punya inisiatif sendiri untuk menggerakannya. Jangan sampai kita hidup seperti boneka yang hanya terdiam dan berpangku tangan kepada orang lain.
Bergerak! Bergerak! Bergerak!
Saya menegaskan kembali, di saat orang tua sering menyuruh, kita tidak perlu kesal pada mereka. Tetapi kita harus bersyukur dan berterima kasih pada mereka. Berkat didikan mereka, kita menjadi terlatih dan siap menjalani kehidupan selanjutnya. Orang tua menyuruh kita, berterima kasihlah dan berikan senyuman manis untuknya.
Penulis: Atin Supartini
Posting Komentar untuk "Orangtua Sering Menyuruh, Berterima Kasihlah"