Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kilas Balik Keluarga Mahasiswa Bungbulang Peduli Kandangwesi

Keluarga Mahasiswa Bungbulang Peduli Kandangwesi yang disingkat KEMBALIKAN adalah sebuah paguyuban yang menjadi wadah bagi mahasiswa yang berasal dari wilayah Kandangwesi, atau yang secara administratif kini terdiri dari beberapa Kecamatan, diantaranya Bungbulang, Mekarmukti, Caringin dan sekitarnya (Garut Selatan).

KEMBALIKAN yang berdiri sejak 2 September 2011, kini telah menginjak usia yang ke-7 tahun. Selama rentang waktu tersebut, begitu banyak suka-duka yang dilalui. Dan salah satunya adalah momen yang menjadi salah satu sebab khusus mengapa paguyuban ini didirikan. 

Sebelum tahun 2011, jumlah pemuda/i Kandangwesi yang melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi masihlah minim. Bahkan dapat dikatakan, bisa dihitung oleh jari. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut terjadi. Pertama, kesadaran pemuda/i, dan terutama para orang tua yang menjadi tumpuan mereka, atas pentingnya memperoleh pendidikan tinggi, sangatlah lemah. Kedua, karena mayoritas penduduk Kandangwesi berasal dari kalangan ekonomi menengah-bawah, maka biaya studi di Perguruan Tinggi terasa berat. 

Namun demikian, harapan muncul sejak 2010, saat pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan program Beasiswa Bidik Misi. Program beasiswa ini menjamin bahwa mahasiswa/i yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu, bisa memperoleh pendidikan tinggi tanpa harus membayar biaya studi dan justru malah memperoleh uang saku yang besarannya sekitar Rp.600.000,00 - Rp. 900.000,00. 
Kilas Balik Keluarga Mahasiswa Bungbulang Peduli Kandangwesi

Peluang ini sungguh tidak disia-siakan oleh para pemuda/i Kandangwesi di waktu itu. Meski dirundung beragam keterbatasan, mereka ikut serta dalam seleksi guna memperebutkan kuota yang tersedia. 

Dalam hal ini, salah satu pemuda yang ikut serta dalam seleksi tersebut adalah seorang pemuda yang di kemudian hari menjadi salah satu pendiri paguyuban ini. Berbekal do'a dari Ibu-Bapaknya, berangkatlah ia ke Bandung, tempat seleksi itu digelar, untuk mempertaruhkan nasibnya.   

Singkat cerita, di Bandung, tak satu pun sanak-keluarga yang ia miliki. Pun sama halnya dengan teman yang se-kampung halaman. Tak satu pun yang dapat dijumpai, apalagi dimintai pertolongan. Akhirnya, selama seleksi itu berlangsung, dua hari dua malam ia nebeng di sebuah sekretariat Partai Politik di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung untuk sekedar merebahkan diri. 

Bulan berganti. Hasil seleksi pun diumumkan. Hasilnya, ia diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung. Bahagia? Tentu. Tapi sedikit saja. Sebab yang berputar di dalam kepalanya kini adalah keinginan agar pengalaman pahit yang ia rasakan selama mengikuti seleksi di tempat nan jauh di Bandung sana takkan pernah terulangi oleh adik tingkatnya, atau siapapun yang hendak mengadu nasib, merantau dari kampung halaman yang begitu ia cintai : Kandangwesi.  

Demikianlah kira-kira salah satu sebab khusus yang melatarbelakangi berdirinya  KEMBALIKAN. 

Meski pada awalnya sesederhana itu, dalam prosesnya kemudian, KEMBALIKAN bertransformasi menjadi paguyuban yang tidak hanya menjadi "rumah" bagi para perantau dari Kandangwesi. Melainkan lebih dari itu, yakni menjadi kawah candradimuka, arena penempaan, atau lebih familiarnya disebut "pesantren" serta alasan bagi pemuda/i Kandangwesi  untuk terus berproses mengembangkan diri, lalu pada saatnya nanti, pulang untuk membangun kampung halaman. 

Posting Komentar untuk "Kilas Balik Keluarga Mahasiswa Bungbulang Peduli Kandangwesi"